Petugas pemadam kebakaran bekerja
mempertaruhkan nyawanya dan menghadapi berbagai rintangan untuk
menyelamatkan orang lain. Asap yang memenuhi ruangan seringkali
menghalangi pandangan mereka saat menyelamatkan nyawa orang lain.
Pertaruhan nyawa yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran tersebut ternyata menggugah sekelompok peneliti untuk mengembangkan teknologi baru. Mereka ingin membuat para petugas itu bisa mendeteksi dini segala rintangan yang dihadapinya.
Sekelompok
peneliti dari University of Sheffield, Inggris melakukan pengembangan
helm keselamatan tersebut. Mereka membenamkan teknologi canggih pada
helm petugas keselamatan itu.Pertaruhan nyawa yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran tersebut ternyata menggugah sekelompok peneliti untuk mengembangkan teknologi baru. Mereka ingin membuat para petugas itu bisa mendeteksi dini segala rintangan yang dihadapinya.
Helm hasil kembangan baru itu tetap mengusung standar Rosenbauer yang ditetapkan untuk pemadam kebakaran. Dikutip dari Ubergizmo, Rabu (3/4), helm keselamatan ini dilengkapi dengan bantalan getar dengan sensor ultrasound.
Cara kerjanya sederhana, helm itu mengirimkan akan rangsangan dari ultrasound dan analisa pantulan suara untuk menentukan jarak objek. Helm itu kemudian memberikan peringatan dan arah kepada penggunanya.
Konsep ini dinilai cukup cerdas karena menempatkan bantalan getar untuk memberi peringatan. Bantalan itu membuat helm bisa beroperasi tanpa perlu disentuh.
Metode lainnya yang mungkin bisa digunakan pada helm ini dianggap kurang efektif karena harus dioperasikan dengan tangan. Padahal, petugas pemadam kebakaran biasanya tak memiliki tangan yang bebas untuk mengoperasikan helm tersebut saat melakukan upaya penyelamatan.
Helm ini masih dalam tahap pengembangan. Kemungkinan helm ini juga bakal dikembangkan untuk penggunaan lain, membantu tunanetra misalnya.
(R24/Ar)
:sumber:

0 komentar:
Posting Komentar